Kamis, 21 April 2011

Waspada Tanah Longsor

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia, taerutama pada musim penghuja. Kejadian bencana pada umumnya terjadi di daerah perbukitan sehingga banyak menimpa masyarakat di daerah kaki bukit serta menghancurkan prasarana transportasi seperti jalan, jembatan, dan rel kereta api.

Upaya pencegahan untuk mengurangi dampak bencana tanah longsor :
•    Kenali  daerah tempat tinggal kita sehingga jika terdapat ciri-ciri daerah rawan longsor kita dapat menghindar.
•    Perbaiki tata air dan tata guna lahandaerha lereng.
•    Tanami daerah lereng dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam (akar tunggang)
•    Tutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing dengan material lempung untuk mencegah air masuk kedalam tanah
•    Selalu waspada pada sat musim hujan terutama pada saat curah hujan yang tinggi dalam waktu lama.
•    Waspada terhadap mata air/rembesan dan kejadian longsor skala kecil di sepanjang lereng.

Situasi saat longsor :
•    Bencana tanah longsor pada umumnya terjadi secara mendadak pada saat atau setelah terjadi hujan.
•    Kejadian longsor pada umumnya terjadi dengan diikuti suara gemuruh, disertai gerakan massa tanah dan/ atau batuan yang meluncur sangat cepat kebawah bukit menyapu apa yang dilewati.

Apa yang dilakukan saat kejadian
Kebanyakan pendudukdi bawah lereng tidak mempunyai kesempatan untuk menghindar pada saat massa tanah sudah mulai meluncur ke bawah
Evakuasi penduduk jika tebing telah menunjukkan gejala akan longsor

Apa yang dilakukan setelah kejadian
Lakukan evakuasi korban yang tertimbun secara hati-hati, karena penggalian pada timbunan dapat memicu terjadinya longsoran baru.
Lakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah bahaya ke tempat penampungan yang aman.
Ceri sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk daerah penampungan yang aman.
Segera hubungi pihak terkait seperti Kepala Desa/Lurah atau Camat sehingga kejadian bencana dapat ditangani dengan segera secara terkoordinasi

Waspadailah
•    Tumpukan tanah gembur dan lolos air(lempung, lempung pasiran, dan pasir
•    Retakan lengkungan pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan pada saat/setelah turun hujan
•    Lapisan tanah atau batuan yang miring kearah luar lereng. Munculnya rembesan air pada lereng

Jangan dilakukan :
•    Mendirikan bangunan diatas lerengrawan longsor
•    Mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada rawan longsor
•    Melakukan penggalian di sekitar kaki lereng yang rawan longsor
•    Menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng yang rawan longsor
•    Tinggal dibawah lereng rawan longsor

Yang harus dilakukan
•    Melapor ke aparat desa atau kelurahan setempat
•    Tutup retakan tanah dengan lempung atau material kedap air lainnya
•    Hindari air meresap ke dalam lereng dan atur drainase lereng
  • Buat parit pengatur air hujan yang menjauhi lereng
  • Tancapkan bambu-bambu yang dilubangi kedua ujungnya kedalam lereng
  •  Apabila rembesan/ aliran air bercampur lumpur muncul semakin deras pada lereng, segera tinggalkan lereng

Waspada Bahaya Banjir

Bencana banjir Hampir setiap musim penghujan melanda Indonesi. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan diatas normal dan adanya pasang naik air laut.
Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai dan daerah resapan air) penggundulan hutan, pembuangan sampah, kedalam sungain dsb.

Kenali Penyebab Banjir
•    Curah hujan tinggi
•    Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
•    Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran airkeluar sempit
•    Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
•    Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bagunan din pinggir sungai
•    Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai

Mengurangi Dampak Banjir
•    Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
•    Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
•    Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir
•    Tidak membuang sampah kedalam sungai. Mengadakan program pengerukan sungai.
•    Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
•    Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas dibagian rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
•    Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana
•    Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk disebrangi
•    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
•    Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
•    Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
•    Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
•    Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.

Cegah Banjir dengan
•    Menjaga kebersihan lingkungan
•    Tanam pohon di sepanjang aliran sungai
•    Bersihkan saluran air secara berkala

LOMBA KARYA TULIS KEBENCANAAN BNPB

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa informasi merupakan unsur penting dalam kegiatan penanggulangan bencana. Dalam UU tersebut juga tersirat bahwa penanggulangan bencana tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Keberadaan pers yaitu wartawan merupakan bagian dari pers itu sendiri, sebagai jurnalis dan pencari berita, pers memiliki peran yang sangat penting dalam mempublikasikan penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintah. oleh sebab itu dalam rangka mensosialisasikan penanganan bencana dan meningkatkan kemitraan dengan insan pers dan masyarakat luas, Pusat Data Informasi dan Humas BNPB akan melaksanakan lomba karya tulis tentang kebencanaan di Indonesia.

           Sehubungan dengan kegiatan lomba terebut, BNPB melaksanakan konferensi pers dengan narasumber Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, DR. Sutopo Purwo Nugroho. Dihadapan sejumlah wartawan, beliau menerangkan tujuan kegiatan ini, sebagai berikut :
  1. Meningkatkan penyebaran informasi kebencanaan kepada masyarakat di Indonesia.
  2. Mensosialisasikan masalah bencana dan pencegahan atau antisipasinya dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
  3. Menggugah dan mengembangkan minat menulis tentang masalah bencana pada insan pers.  

 "Melalui kegiatan Lomba Karya Tulis Kebencanaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah, masyarakat dan dunia usaha terkait dengan berbagai informasi, aspirasi dan opini yang berkembang di masyarakat tentang penanggulangan bencana dan bagi  warga masyarakat serta para insan pers di Indonesia, sehingga menjadi lebih peduli terhadap upaya-upaya untuk mengurangi resiko bencana" kata Kepala Pusdatin dan Humas.

TEMA
Tema penulisan (dapat dipilih salah satu dari beberapa pilihan berikut) :
  1. Meningkatkan pengetahuan untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
  2. Upaya pengurangan resiko menekan dampak negatif bencana
  3. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.
SASARAN KEGIATAN
  1. Wartawan media cetak dan online
  2. Penulis di media cetak
  3. Kalangan Pers
 KRITERIA LOMBA
  1. Terbuka untuk semua wartawan, yang dibuktikan dengan fotocopi identitas wartawan, dan penulis disertai fotocopi KTP.
  2. Naskah sudah harus diterbitkan di media cetak mulai 01 Desember 2010 sampai dengan 15 September 2011.
  3. Setiap peserta dapat mengirimkan lebih dari satu materi publikasi (masing-masing rangkap 3) yaitu dalam bentuk daftar tulisan dan fotokopi kliping tulisan.
  4. Panitia berhak menggunakan karya tersebut untuk keperluan publikasi dan promosi pihak penyelenggara.
  5. Keputusan dewan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat.
  6. Batas akhir penerimaan naskah tanggal 16 September 2011 (sudah diterima panitia).
 SYARAT AWAL PENERIMAAN NASKAH
  1. Orisinil
  2. Publikasi di media massa cetak dan umum
  3. Publikasi sesuai jangka waktu yang ditetapkan
 KRITERIA PENILAIAN
  1. Kesesuaian dan tema (0 - 20)
  2. Penggunaan EYD (0 - 10)
  3. Solusi dan analisa (0 - 25)
  4. Kuantitas penulisan sesuai tema (0 - 15)
  5. Gaya bahasa dan deskripsi (0 – 10)
  6. Peliputan investigasi (0 – 20)
            Metode penyeleksian tersebut bertujuan untuk mendapatkan karya tulis yang bagus dan sempurna. Selanjutnya pengumuman pemenang yang nantinya para pemenang karya tulis mendapatkan hadiah dan penghargaan dari BNPB.

             Dari hasil lomba karya tulis akan ditentukan pemenang juara I, II, III, Harapan I dan Harapan II. Pengumuman juara dan pemberian penghargaan akan dilakukan pada Oktober 2011. Hadiah yang disediakan adalah sertifikat dan hadiah uang. Juara I (Rp 10 juta), juara II (Rp 8 juta), juara III (Rp 6 juta), juara Harapan I (Rp 4 juta) dan juara Harapan II (Rp 3 juta).


Sumber :PDIH BNPB

Kepala BNPB : Solusi Bencana Sudah Tepat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma’arif kemarin menilik lokasi banjir di Kecamatan Glagah, Lamongan. Dalam kunjungannya tersebut, Syamsul didampingi Bupati Lamongan Fadeli bersama Wabup Amar Saifudin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Soni Harsono serta sejumlah pejabat terkait.

Sebelumnya, Syamsul bersama rombongan diterima Fadeli di Kantor BPBD Lamongan. Di kesempatan itu, dia memberikan bantuan berupa paket sembako yang dimuat dalam satu truk dan uang tunai Rp 200 juta untuk kegiatan operasional penanganan banjir di Lamongan. di tempat yang sama, dia juga sempat mendengarkan paparan situasi bencana oleh Fadeli.

Syamsul mengatakan, Bupati (Fadeli) sudah mengidentifikasi banjir dengan baik. “Identifikasi permasalahan banjir yang sudah dilakukan oleh Bupati jauh lebih penting dari bantuan yang kami berikan hari ini. Beliau sudah pikirkan solusi untuk masyarakat. Karena dengan identifikasi, maka permasalahan dan solusi bisa dicarikan jalan keluar, “ ujarnya waktu itu.

Ditambahkan Syamsul, pemimpin di Lamongan sudah temukan masalah sekaligus solusinya. “Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Bupati. Bahwa untuk mengatasi banjir tahunan baik di wilayah Kali Lamong maupun Bengawan Jero, harus dilakukan normalisasi saluran buangnya. Kini yang perlu kami lakukan adalah segera melakukan koordinasi dengan kementerian pekerjaan umum bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk melakukan langkah percepatan normalisasi di Kali Lamong dan Bengawan Jero, “ tegas dia.

Fadeli di kesempatan yang sama menyampaikan saat ini sudah dilakukan pengerukan di wilayah Bengawan Jero sehingga kedalamannya cukup memadai. Namun permasalahannya, kata dia, kedalaman saluran buang yang berada di wilayah Gresik tidak cukup memadai. Sehingga ketika musim hujan tiba, genanngan air di Bengawan Jero yang berada di wilayah Lamongan tidak bisa cepat dibuang ke laut.

Sementara untuk Kali Lamong Fadeli mengusulkan agar dibuat semacam storage air di wilayah Lamongan selatan. Storage air tersebut menurut Fadeli bukan hanya akan bermanfaat untuk mencegah efek banjir di wilayah Gresik, namun juga bisa menjadi solusi sumber air pertanian untuk kawasan selatan yang dikenal kering.

Data terakhir BPBD, banjir tahun ini sudah menggenangi wilayah delapan kecamatan di Lamongan. yakni Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Kalitengah, Deket, Turi, Modo, Lamongan dan Sukodadi. Total ada 3.698 rumah yang tergenang di 11.799 desa. Sementara jalan kabupaten yang terdampak mencapai 7 kilometer. Selain itu banjir juga menggenangi 3 TK, 15 SD, 16 MI, 1 SMA dan 6 sarana ibadah. Selain itu, tidak kurang 6.321 hektar areal tambak juga terkena dampak banjir yang taksir kerugiannya mencapai Rp 14, 6 miliar tersebut.